Berkembagnya zaman ini tidak menggugah jiwa guru dalam
menyampaikan pelajarannya kepada muridnya, apakah itu? banyak sekali
fenomena-fenomena yang terjadi di negeri kita ini, dalam metode
pengajaran yang disampaikan guru kepada murid hanyalah materi yang hanya
dihasilkan dari buku-buku saja, hakikatnya hubungan guru-murid
merupakan pendekatan umum dalam menyampaikan dan menerima pengetahuan
yang baru, dan gaya yang sering dipakai adalah pemberian berbagai
intruksi dan materi guru terhadap muridnya. Hal ini menimbulkan adanya
anggapan bahwa murid yang berhasil hanyalah dari intitusi semacam ini
saja, mereka akan menjadi sosok yang mirip dengan sebuah buku yang
syarat dengan informasi, karena semua informasi yang diterimanya itu
adalah dikte dari seorang guru.
Mereka hanya dapat mengulang-ulang dan mengutip karya-karya seseorang
sesuai informasi dari gurunya, tanpa adanya proses pemikiran yang kritis
atau telaah yang mendalam dan berargumen. Kemampuannya terbatas pada
penyampaian informasi yang diterima, mereka layaknya sebuah database
yang akan memberikan informasi, manakala sang programmer memintanya.
Alhasil, metode pembelajaran seperti ini tidak akan mampu menghasilkan
pemikir yang handal dalam mendalami suatu ajarannya, yang tidak lain
menerima ajaran dari proses keturunan. Maka dengan metode seperti ini
tidak dapat digunakan untuk mempelajari akidah dan berbagai pemikiran
suatu ajaran, karena pemikiran yang terpancar darinya harus diperoleh
secara rasional.
Suatu proses yang dinamis dalam mengaitkan pemikiran dengan situasi
hingga kemudian menjadi pemikiran yang tertanam kuat dalam benak dan
bukan sekedar informasi teoritik yang oleh seseorang sebagaimana
rangkaian kalimat dalam lembaran halaman sebuah buku.
Komentar