Tips Berusaha dengan Modal Minim
Jika Anda
ingin berwirausaha sebaiknya jangan terburu nafsu untuk memulainya. Dalam
memulai usaha harus cermat dan akurat biar usaha Anda maju dan berkembang.
Selain itu, Anda juga harus mencermati keberhasilan para pengusaha yang sudah
sukses. Sehingga Anda bisa ambil pelajaran yang berguna ketika Anda menjalani
usaha tersebut. Berikut ini, tips untuk memulai dan membuka usaha yang
sederhana dengan modal yang tidak terlalu besar.
Anda harus mengetahui ciri seorang pengusaha. Asal tahu saja,
pengusaha berbeda dengan karyawan. Jika karyawan biasanya cenderung segera
menghabiskan gaji bulanannya, Pengusaha tidak! Seorang pengusaha akan
menginvestasikan kembali sebagian penghasilan yang diperolehnya untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Maka jika Anda ingin
memulai usaha, terapkanlah mental pengusaha, bukan mental karyawan.
2.
Visi dan Misi Jelas
Anda harus mengetahui visi dan misi dalam berbisnis. Visi
dan misi itu bisa menjadi panduan untuk melangkah. Seringkali suatu usaha, saat
mulai berkembang mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak
memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal, tetapi terlalu banyak
mencoba mengembangkan bidang usaha lain. Sabar saja, fokuskan pada satu bisnis
dulu; baru kemudian jika Anda sudah sukses silahkan mau jungkir-balik
bisnis apa saja boleh.
Sebagai calon pengusaha harus berpikiran strategis dan ‘simpel’.
Bicara soal bisnis, sederhana saja. Sebagai contoh, berbisnis minuman
mineral. Kita tinggal membeli sebotol minuman mineral seharga Rp 1000 dan
menjualnya kembali dengan harga Rp 1500 sehinga diperoleh keuntungan Rp 500 dan
jangan sampai menjual dengan harga yang lebih rendah karena akan rugi. Dengan
menjual sebotol minuman mineral dan memperoleh keuntungan Rp 500, Anda sudah
menjadi pebisnis. Tinggal dikalikan dan ditingkatkan kuantitas dan
kualitas-nya. Intinya sederhana, targetnya adalah memperoleh laba, niscaya
bisnis akan makin berkembang.
4.
Jangan Takut PerModal-an
Modal acapkali dikeluhkan oleh para calon pengusaha. Mereka gusar
karena kesulitan modal. Anda tentu tak perlu risau. Modal berkait erat dengan
seberapa besar usaha yang akan dijalankan. Dengan modal sekitar 2-10 jutaan
yang dapat rogoh dari tabungan sendiri Anda sudah bisa
‘lenggang-kangkung’ jadi pengusaha. Jadi jangan takut kesulitan modal, dengan
modal cekak pun masih
dapat membuka usaha. Jika masih kesulitan, Anda bisa menggandeng saudara
atau bahkan kawan. Selain lebih mudah dalam menjalankan usaha, Anda tidak
disibukkan dengan berbagai tagihan layaknya berhutang di bank. Akan tetapi jika
Anda bertekad ingin membuka usaha yang lebih besar, meminjam di bank bukan hal
tabu. Anda tinggal mengatur usaha agar lebih pesat lagi, tentu laba yang bakal
dikeruk pun semakin “aduhai”. Jadi Anda masih bisa eksis dan membayar
kredit di bank.
Urusan tempat memang agak ribet,
tapi jika sudah tahu kuncinya, ditanggung beres. Kuncinya adalah carilah tempat
yang strategis. Strategis bisa jadi tempat yang ramai, dekat dengan aktivitas
warga, atau dekat sekolah, kantor dan kampus. Tapi urusan tempat acapkali
mengecoh lho, makanya harus hati-hati. Sebab ada juga tempat yang berada di
lokasi yang tidak ramai dan strategis, eh
ternyata berjubel pengunjung. Lalu kuncinya apa? Tentu saja, jika itu rumah
makan, pelayanan dan makanan yang menggugah selera pastilah kuncinya. Intinya
jika Anda sangat kesulitan menentukan tempat lokasi usaha, jangan gusar sebab
Anda toh bisa menjual
keunggulan lain yang Anda miliki.
Langkah lain yang bisa Anda tempuh, yakni menciptakan strategi
khusus untuk menarik konsumen. Contohnya salah satu UKM di Yogya yang menjual
makanan tradisional sebagai oleh-oleh yang tokonya berada di gang yang sempit.
UKM tersebut memakai strategi dengan bekerja-sama dengan biro perjalanan/travel
dan dalam setiap kemasan/bungkusnya dicetak peta/denah untuk mencapai lokasi
UKM tersebut
6.
Siap Buka Usaha
OK, Anda sudah siap dengan modal dan lahan usaha. Langkah
berikutnya adalah siap membuka usaha. Jika Anda pemula dan benar-benar masih
‘hijau’ tak perlu berkecil hati. Anda harus tetap optimis, atau jika bisa,
gandenglah mentor yang bisa membimbing dan mengawal selama masa-masa awal buka usaha.
Di samping itu Anda perlu juga bergabung dengan komunitas-komunitas pengusaha.
Karena dengan itu bisa mendapatkan bimbingan, saran, masukan secara
berkesinambungan dengan biaya yang ringan. Di samping itu, jika mental sedang
turun (negatif), peran mentor dan komunitas bisa menjadi sumber inspirasi dan
pembangkit semangat.
Anda harus ingat sejak awal semua usaha berkait erat dengan
resiko. Semakin usaha Anda berkembang dan
dikenal luas, nama Anda dipertaruhkan. Ibaratnya semakin tinggi pohon tentunya
semakin kencang angin menerpa. Oleh sebab itu, Anda harus selalu mengecek
kemajuan bisnis Anda. Jika menjumpai keadaan yang janggal, Anda harus segera
sigap.
Dalam menyikapi kegagalan (menurut Fuad Muftie), seorang entrepreneur harus segera sadar
dan bergerak cepat. Sebab, banyak pengusaha yang setelah sadar; ternyata
bisnisnya telah jalan di tempat, atau malah kolaps.
Nah (menurut Fuad Muftie) kegagalan tersebut karena disebabkan beberapa hal,
yakni:
a. Tidak
memisahkan antara keuangan pribadi dengan keuangan bisnis/perusahaan. Ini
penting bagi pemula agar sejak awal memisahkan keuangan perusahaan dan keuangan
pribadi. Pemilik berhak mengambil bagian dari penghasilan/keuntungan bisnis.
Tapi jumlah dan cara pengambilannya harus jelas tersistem. Dan setelah itu
jangan sampai mencampur uang pribadi dan uang perusahaan. Adanya jumlah uang
yang tersisa dari bisnis/toko tidak selalu menunjukkan keuntungan perusahaan.
b.
Tidak adanya sistem yang baku. Bagi bisnis
yang baru dirintis hendaknya mulai disiapkan sistemnya, sehingga jika mulai
membesar, sistemnya sudah bagus. Dan kalau bisnis tidak berkembang, bisa
dievaluasi sistem yang ada. Hendaknya dihindari sistem bisnis yang melekat pada
pemiliknya; sehingga jika pemilik tidak ada/berhalangan, bisnis tidak ikutan
berhalangan. Semakin kecil campur tangan pemilik dalam bisnisnya berarti bisnis
itu semakin baik.
c.
Sistem perekrutan karyawan yang kurang bagus.
Perekrutan karyawan yang bagus biasanya akan menghasilkan karyawan yang bagus
juga. Contohnya: Jika ada orang yang meminta pekerjaan dan langsung diberi
pekerjaan, maka ia akan merasa “gampang banget gitu loh”. Akan beda jika
perekrutan melalui tahap seleksi. Kemudian setelah diperoleh karyawan, kita
bilang “Selamat, Anda diterima di perusahaan ini dan Anda telah mengalahkan 100
orang saingan Anda!”. Tentu akan beda semangat kerjanya.
9.
Cerdas Memperlakukan Laba
OK, bisnis Anda sudah mengeruk laba menggiurkan, Anda pastinya
bersemangat. Nah, laba yang sudah di genggaman harus perlakukan secara bijak.
Jangan asal gelontorkan uang jutaan rupiah hanya untuk keperluan yang tidak
perlu dan penting. Ingat Anda adalah seorang pengusaha, laba yang sudah
digenggam harus Anda gunakan untuk memperbesar bisnis Anda. Jadi jangan terlena
dengan laba yg menggiurkan.
Jika bisnis Anda laris manis, itulah buah dari hasil kerja Anda
selama ini. Jangan merasa puas dulu, para kompetitor/pesaing sudah banyak
bertebaran. Kita lengah sedikit, bisa saja bisnis kita mengalami kemacetan.
Maka rajin-rajinlah melakukan manuver yang brilian. Misalnya, jika Anda
berbisnis makanan, raciklah menu yang unik dan kenalkan menu-menu baru yang
beda dari biasanya, niscaya pelanggan tak bakal jemu. Cara lain, jika laba sudah
“menggunung”, kepakkan sayap. Anda bisa membuka cabang di tempat lain dan
bersiap-siaplah rupiah akan mengalir deras masuk ke kantong Anda.
dikutip dari
buku Untung Besar Modal 2 Juta
Komentar