PAD Tambang Naik, Bagaimana Nasib Lingkungan
Rembang – Pendapatan asli daerah PAD dari sektor pertambangan setiap tahun akan terus dinaikkan. Pada tahun ini dari target sebesar Rp 4,1 miliar sudah terkumpul sekitar Rp 3,7 miliar, sehingga dipastikan akan mampu terpenuhi. Sedangkan pada tahun 2010 mendatang sektor pertambangan harus mampu menyetor PAD sebesar Rp 5 miliar lebih. Kenaikan tersebut membuat Dinas Pertambangan Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagai instansi leading sektor sudah berencana membuat sejumlah program untuk menggenjot pendapatan. Sekretaris Dinas Pertambangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Rembang Wuryanto menjelaskan selama ini sudah ada petugas yang disiagakan untuk memungut uang retribusi dari truk pengangkut bahan tambang di sejumlah titik portal, seperti di desa Nyode kecamatan Pancur, desa Karas kecamatan Sedan, kemudian desa Terongan dan Tahunan di kecamatan Sale. Apabila ada peningkatan target PAD pada tahun depan, maka bisa jadi ada penambahan pos, untuk mencegah jumlah truk yang lolos dari pungutan retribusi. Berdasarkan hasil pengamatan Tim liputan R2B kondisi pertambangan di wilayah Rembang bagian timur memang mengalami peningkatan aktivitas dalam kurun waktu setahun terakhir. Apalagi setelah ada mega proyek PLTU Sluke, memicu pelaku penambang baru rame rame untuk mengeksploitasi batu andesit. Sejumlah perbukitan di wilayah Sedan, Pancur dan sekitarnya yang semula hijau, kini berubah menjadi cekungan cekungan gersang berwarna putih akibat penambangan. Kondisi inilah yang dikhawatirkan akan semakin merusak kawasan pegunungan. Menanggapi masalah ini, Sekretaris Dinas Pertambangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Wuryanto kembali mengingatkan kepada pelaku tambang untuk mematuhi prosedur baku menghijaukan kembali kawasan tambang melalui proses reklamasi. Kalau tidak, maka uang jaminan yang disimpan di Bank tidak akan bisa diambil, sebelum kewajiban penambang dipenuhi terlebih dahulu. Menurutnya selama masalah ini didudukkan pada ketentuan yang berlaku, kegiatan penambangan tak perlu menjadi keresahan. Sementara itu seiring dengan keinginan menggali potensi tambang batu kapur, saat ini sudah ada sejumlah investor yang berminat akan mendirikan pabrik semen di wilayah kabupaten Rembang. Diantaranya yaitu PT Sumber Binangun, PT Semen Katulistiwa dan PT Pantaran Barisan, semuanya dari Jakarta. Bahkan rata rata sudah mendapatkan surat izin penambangan daerah SIPD pada tanggal 07 Agustus 2008 lalu. Proses pendirian pabrik hingga kini masih dalam tahap survey lokasi. Jika terealisasi nantinya pengolahan batu kapur menjadi bahan baku semen tidak hanya dikirimkan ke Jawa Timur saja, tetapi sebisa mungkin akan langsung diolah di Rembang. Hal ini lebih bertujuan untuk mengoptimalkan potensi tambang yang diprediksi tidak akan habis hingga ratusan tahun mendatang.
Rembang – Pendapatan asli daerah PAD dari sektor pertambangan setiap tahun akan terus dinaikkan. Pada tahun ini dari target sebesar Rp 4,1 miliar sudah terkumpul sekitar Rp 3,7 miliar, sehingga dipastikan akan mampu terpenuhi. Sedangkan pada tahun 2010 mendatang sektor pertambangan harus mampu menyetor PAD sebesar Rp 5 miliar lebih. Kenaikan tersebut membuat Dinas Pertambangan Energi Dan Sumber Daya Mineral sebagai instansi leading sektor sudah berencana membuat sejumlah program untuk menggenjot pendapatan. Sekretaris Dinas Pertambangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Rembang Wuryanto menjelaskan selama ini sudah ada petugas yang disiagakan untuk memungut uang retribusi dari truk pengangkut bahan tambang di sejumlah titik portal, seperti di desa Nyode kecamatan Pancur, desa Karas kecamatan Sedan, kemudian desa Terongan dan Tahunan di kecamatan Sale. Apabila ada peningkatan target PAD pada tahun depan, maka bisa jadi ada penambahan pos, untuk mencegah jumlah truk yang lolos dari pungutan retribusi. Berdasarkan hasil pengamatan Tim liputan R2B kondisi pertambangan di wilayah Rembang bagian timur memang mengalami peningkatan aktivitas dalam kurun waktu setahun terakhir. Apalagi setelah ada mega proyek PLTU Sluke, memicu pelaku penambang baru rame rame untuk mengeksploitasi batu andesit. Sejumlah perbukitan di wilayah Sedan, Pancur dan sekitarnya yang semula hijau, kini berubah menjadi cekungan cekungan gersang berwarna putih akibat penambangan. Kondisi inilah yang dikhawatirkan akan semakin merusak kawasan pegunungan. Menanggapi masalah ini, Sekretaris Dinas Pertambangan Energi Dan Sumber Daya Mineral Wuryanto kembali mengingatkan kepada pelaku tambang untuk mematuhi prosedur baku menghijaukan kembali kawasan tambang melalui proses reklamasi. Kalau tidak, maka uang jaminan yang disimpan di Bank tidak akan bisa diambil, sebelum kewajiban penambang dipenuhi terlebih dahulu. Menurutnya selama masalah ini didudukkan pada ketentuan yang berlaku, kegiatan penambangan tak perlu menjadi keresahan. Sementara itu seiring dengan keinginan menggali potensi tambang batu kapur, saat ini sudah ada sejumlah investor yang berminat akan mendirikan pabrik semen di wilayah kabupaten Rembang. Diantaranya yaitu PT Sumber Binangun, PT Semen Katulistiwa dan PT Pantaran Barisan, semuanya dari Jakarta. Bahkan rata rata sudah mendapatkan surat izin penambangan daerah SIPD pada tanggal 07 Agustus 2008 lalu. Proses pendirian pabrik hingga kini masih dalam tahap survey lokasi. Jika terealisasi nantinya pengolahan batu kapur menjadi bahan baku semen tidak hanya dikirimkan ke Jawa Timur saja, tetapi sebisa mungkin akan langsung diolah di Rembang. Hal ini lebih bertujuan untuk mengoptimalkan potensi tambang yang diprediksi tidak akan habis hingga ratusan tahun mendatang.
Komentar