Tujuh Ciri-ciri Manajer yang Profesional
Supaya organisasi atau perusahaan dapat
kreatif, orng-orang yang memimpinnya, atau para manajernya, harus
menghargai pembaharuan, dan mampu menangani pembaharuan-pembaharuan yang
muncul. Di bawah ini disajikan 7 ciri-ciri manajer yang kreatif yang mampu menciptakan organisasi yang kreatif dan efektif.
1. Mau menanggung risiko
Manajer yang mendorong kreatifitas
memberikan kebebasan luas kepada orang-orangnya. Dia siap kalau terjadi
kesalahan dan sanggup menanggung kegagalan yang tak terelakkan.
Sebaliknya manajer yang takut gagal akan membatasi kebebasan
orang-orangnya dan tidak mengambil risiko dengan memberi kesempatan
serta kemungkinan kepada mereka untuk mencoba-coba cara kerja baru,
kegiatan-kegiatan yang belum lazim, atau gerakan inovatif. Akibatnya,
perkembangan ke depan dan kreativitas organisasi terhambat, bahkan
mungkin malah macet.
2. Tenang dengan ide yang setengah masak
Manajer yang kreatif terbuka terhadap
ide, gagasan, atau pemikiran baru, juga yang belum masak betul. Mereka
mau mendengarkan, menerima dan mendukung gagasan, usul, impian
orang-orangnya agar dikembangkan sampai masak untuk kemudian diolah
bersama. Tentu dia tidak boleh bertindak bloon dan bodoh. Dia juga harus
kritis menilai ide, gagasan, pemikiran yang diajukan kepadanya. Dia
tidak boleh membiarkan sembarang ide dikembangkan dan dipraktikkan.
Sebaliknya dia harus dapat menyaring unsur-unsur positifnya yang dapat
dikembangkan.
Sedang manajer yang kurang kreatif minta
penjelasan tentang segala unsur yang tersangkut dalam ide itu dan
menuntut agar segala unsur itu dipertimbangkan masak-masak. Kehendak
baik dan ungkapan sikap hati-hati itu perlu. Tetapi kalau permintaan
penjelasan dan tuntutan pertimbangan itu diajukan terlalu awal, segala
ide, gagasan, pemikiran, menjadi layu sebelum berkembang dan gugur
sebelum mencapai kodratnya.
3. Mau memperlonggar kebijakan organisasi
Ada saat-saat dalam setiap organisasi bahwa aturan harus diabaikan. Manajer kreatif memiliki rasa (feeling)
untuk itu. Dia tidak mudah tidak mempedulikan aturan dan kebijakan
organisasi, tetapi tahu kapan aturan itu dapat diperlonggar demi
kebaikan organisasi yang lebih besar.
Sebaliknya manajer lain adalah manajer
buku aturan. Dia tidak memperbolehkan suatu kekecualian pun, apa pun
keuntungannya. Namun kalau orang hanya bertindak melulu berdasar buku
aturan, orang memang aman dan berhasil. Tetapi keberhasilan itu dapat
dibayangkan sebelumnya dan dapat dicapai oleh setiap orang yang
menggunakan buku yang sama. Akibatnya prestasi datar, tak ada kelebihan,
tak ada kebaharuan, alias begitu-begitu saja.
4. Mampu membuat keputusan cepat dan tepat
Kalau kepada manajer kreatif diajukan
suatu ide atau gagasan baru dia mampu menanggapi dan mengambil keputusan
dalam waktu yang relatif singkat. Karena tentang ide atau gagasan itu
dia dengan cepat bukan hanya memisahkan antara isi dan kulitnya, unsur
positif dan negatifnya, segi pro dan kontranya, keuntungan dan
kerugiannya, tetapi juga segi menariknya yang dapat dikembangkan lebih
lanjut. Maka kalau untuk ide atau gagasan itu, dia perlu minta
pertimbangan orang lain sebelum mengambil keputusan, dia tahu unsur mana
yang hendak dimintakan pertimbangan dan unsur mana yang dia mampu
berpikir sendiri. Dengan demikian pertimbangan diminta bukan sekedar
untuk mencari dukungan biar aman, apalagi melempar tanggung jawab,
tetapi sungguh mencari pelengkap pandangan atas hal yang ditanganinya.
Kalau sudah ada keputusan definitif, ide atau gagasan yang diterima
langsung diurus untuk diwujudkan tanpa menunggu yang tidak perlu. Untuk
ini dia tidak segan-segan mengubah prosedur kerja yang ada dan mengatur
anggaran sesuai dengan tuntutan yang diperlukan.
Sedang manajer yang tidak kreatif akan
lama mempelajari dan baru membawa ide atau gagasan itu dalam rapat
staf, dengan hasil: tidak tahu apa yang harus dibuat dengannya.
5. Pendengar yang baik
Manajer kreatif mendengarkan
orang-orangnya dan mengembangkan usul-usul mereka. Dia tidak akan
mencoba prosedur kerja atau mengambil kebijakan baru, tanpa mendengar
dulu pendapat orang-orangnya. Keistimewaannya, dia mampu mengambil yang
paling baik dari usul-usul dan pendapat orang-orangnya, dan dari sana
menciptakan ide, gagasan, pemikiran, prosedur kerja dan kebijakan yang
baru serta segar.
6. Tidak terpaku pada kesalahan
Manajer yang kreatif lebih berorientasi
ke masa depan daripada ke masa lampau. Dia tidak tenggelam, terpaku,
terus teringat, atau terus menangisi kesalahan-kesalahan yang sudah
terjadi, baik kesalahan sendiri maupun kesalahan orang lain. Dia juga
tidak memendam kesalahan orang lain dan menggunakannya untuk melawannya
tanpa batas waktu. Dia bersedia mulai baru lagi dan bekerja untuk hari
esok yang lebih baik. Dia belajar dari pengalaman, tetapi tidak
tenggelam di dalamnya.
7. Menyukai pekerjaan
Manajer kreatif menyukai pekerjaan
mereka. Dia tidak merasa terjepit dalam tugas. Dia dapat menyerahkan
tugas kepada orang-orangnya dengan penuh. Dia puas dengan peran untuk
menyemangati orang-orangnya, mengarahkan usaha, dan membawa semua menuju
ke titik cita-cita usaha itu. Pada umumnya, manajer kreatif adalah
orang yang penuh gairah, memberi semangat kepada orang-orangnya dan
member hidup kepada lingkungannya. Daripada mengurangi, dia menambah
kekuatan di medan kerjanya.
Demikianlah ciri-ciri manajer yang
kreatif yang biasanya mampu menciptakan organisasi atau perusahaan yang
kreatif dan efektif. Semoga sharing kecil ini dapat bermanfaat bagi anda.
written by Suko Waspodo
Komentar