Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Pengertian, Karakteristik dan Unsur yang diKaji dalam Penelitian Tindakan Kelas

Pengetian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Pertama kali penelitian tindakan kelas diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan lainnya. Pada awalnya penelitian tindakan menjadi salah satu model penelitian yang dilakukan pada bidang pekerjaan tertentu dimana peneliti melakukan pekerjaannya, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun pengelolaan sumber daya manusia. Salah satu contoh pekerjaan utama dalam bidang pendidikan adalah mengajar di kelas, menangani bimbingan dan konseling, dan mengelola sekolah. Dengan demikian yang menjadi subyek penelitian adalah situasi di kelas, individu siswa atau di sekolah. Para guru atau kepala sekolah d

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut. Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan profesional Guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi, kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi. Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keteranpilan Guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang dihadapinya terkait dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan

Bikin Blog Jadi Peringkat Teratas

Tidak dipungkiri, sebuah website atau blog yang menempati urutan teratas pada hasil pencarian di mesin pencari google, memiliki peluang lebih besar untuk dikunjungi para pengguna internet. Mereka cenderung lebih tertarik mengunjungi website atau blog yang ada bertengger dan terpampang namanya di halaman awal google. Ini karena dianggap lebih relevan dengan keywords yang mereka cari, selain tentunya karena aspek praktis dan mudah-nya. Jarang-jarang ada pengguna internet yang mau mencari hingga ke halaman-halaman berikutnya dari hasil pencarian search engine google. Pendeknya, trafik yang ramai dan pagerank tinggi website atau blog Anda adalah kunci sukses memenangkan persaingan bisnis internet. Inilah syarat utama jika Anda ingin populer dan website atau blog Anda laku dijual dan mendapatkan banyak job/pekerjaan dari para advertiser, merchanct maupun vendor online. Jadi, satu-satunya cara menguasai pasar internet adalah tingkatkan trafik, tingkatkan pagerank, perba

Preview Semi Final EURO 2012: Jerman vs Italia

Gambar
Dua tim raksasa Eropa, Jerman dan Italia akan bentrok di babak Semi Final yang akan berlangsung di Stadion Narodowy, Warszawa, nanti malam. Tim Finalis EURO 2008, Jerman telah tampil meyakinkan dalam kompetisi ini dengan memiliki rekor kemenangan sempurna, sementara Italia harus berjuang keras agar bisa sampai di babak Semi final EURO 2012. Inilah yang menjadi pembeda utama antara kedua tim, dimana Jerman terlihat dengan mudah menciptakan peluang ketimbang Italia. Die Mannschaft dalam bentuk luar biasa mencapai babak empat besar setelah mengalahkan 4-2 Yunani, dengan jalannya pertandingan benar-benar bisa dikuasai oleh Philipp Lahm dkk. Jerman juga satu-satunya tim yang meraih empat kemenangan beruntun pada turnamen ini dengan mengalahkan lawan-lawan tangguh, Portugal, Belanda, Denmark dan Yunani. Pertandingan yang mereka jalani terlihat sangat mudah dengan mencetak sembilan gol sejauh ini. Alasan utama dibalik kesuksesan Jerman dalam bentuk serangan adalah adanya

Syi'ir Tanpo Waton KH. Abdurrahman Wachid (Gus Dur)

Gambar
Syi'ir Tanpo Waton KH. Abdurrahman Wachid (Gus Dur) استغفر الله ربّ البرايا # استتغفر الله من الخطا يا ربّي زدني علما نافعا # ووفّقني عملا صالحا يا رسول الله سلام عليك # يا رفيع الشان و الدرج عطفة يا جيرة العالم # يا أهَيل الجود والكرم Ngawiti ingsun nglarasyi iran Kelawan muji marang Pangeran Kang paring rahmat lan kenikmatan Rino wengine tanpo pitungan 2X Duh bolo konco priyo wanito Ojo mong ngaji Syare'at bloko Gur pinter ndongeng, nulis lan moco Tembe mburine bakal sengsoro 2X Akeh kang apal Qur'an Haditse Seneng ngafirke marang liyane Kafire dewe gag di gatekke Yen isih kotor ati akale 2X Gampang kabujuk nafsu angkoro Ing pepaese gebyare ndunyo Iri lan meri sugihe tonggo Mulo atine peteng lan nisto 2X Ayo sedulur jo nglaleake Wajibe ngaji sak pranatane Nggo ngandelake iman tauhite Baguse sangu mulyo matine 2X Kang aran soleh bagus atine Kerono mapan seri ngelmune Laku Thoriqot lan Ma'rifate Ugo hakikot manjing rasane

Implementasi TAP MPR No IX Tahun 2001 Dalam Sistem Perundangan

Kedudukan TAP MPR Dalam Sistem Perundangan Sebelum kita berbicara tentang TAP MPR No IX Tahun 2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sum ber Daya Alam, ada baiknya kita mereview kembali ingatan kita tentang hirarkhi (susunan) peraturan perundangan . Sejak dikeluarkannya UU No 10 tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundangan, dalam pasal 7 menyebutkan TAP MPR tidak lagi dijadikan sebagai referensi hukum, dengan kata lain TAP MPR dikeluarkan dari khirarkhi (susunan urutan) peraturan perundangan. Dari tahun 2004 hingga tahun 2011 selama 7 (tujuh) tahun TAP MPR tidak lagi dikenal dalam sistem tata negara indonesia. Dikeluarkannya atau tidak dimasukkannya T AP MPR sebagai jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan tersebut tidak banyak diperdebatkan, meskipun sangat esensial bagi tertib dan kehidupan hukum di Indonesia. Kekeliruan mengeluarkan Tap MPR dari jenis dan tata susunan peraturan perundang-undangan sejak diundangkannya UU No 10 Tahun 2004 itu